Rabu, 09 Oktober 2013

TULISAN PSIKOLOGI MANAJEMEN


KASUS I :

Perusahaan ponsel pintar makin lama makin ditinggal oleh penggemarnya. Sepertinya perusahaan ini mempunyai pesaing ketat.  Pada tahun 2000-an ponsel ini dianggap ponsel yang paling canggih, sekarang kecanggihan tersebut seakan pudar. Rencananya perusahaan ini akan meluncurkan produk terbarunya, namun setelah melihat perkembangan jaman yang semakin meningkat dan kecanggihan ponsel lain lebih menarik, perusahaan mengundurkan peluncuran ponsel terbarunya. Memang, dilihat dari kualitasnya ponsel ini hanya punya 1 kelebihan namun ponsel dengan merk ternama lainnya lebih unggul kualitasnya dengan posel tersebut. Sehingga masyarakat lebih menarik menggunakan ponsel yang lebih canggih.

                Menurut saya kualitas ponsel ini cukup, namun sepertinya perusahaan ini tetap tidak mau berevolusi dengan meluncurkan fitur-fitur yang lebih menarik masyarakat. Perusahaan hanya terpaku dengan 1 kelebihan yang dimiliki dari ponsel ini, sehingga perusahaan lain lebih mempunyai keberanian untuk meluncurkan ponsel dengan kualitas yang lebih menarik. Seharusnya manajemen produksi harus selalu melihat perkembangan teknologi yang dibutuhkan oleh masyarakat jangan melihat dari satu sisi keunggulannya namun bisa mencoba hal yang baru demi kemajuan perusahaan. Kebanyakan masyarakat memilih membeli ponsel tersebut dikarenakan fitur-fiturnya lebih menarik, dari segi kegunaannya, dan dari segi produknya. Meskipun harga ponsel tersebut lebih mahal dari pada ponsel ini, masyarakat tidak perlu memikirkan panjang untuk membeli ponsel yang lebih baik, nyaman, dan membuatnya tidak bosan.

KASUS II :


Perusahaan elektronik asal Jepang diprediksi akan kembali merugi dikarenakan keuangan yang berakhir pada Maret 2013 nanti. Hal tersebut meleset dari perkiraan awal tahun keuangan lalu yang memproyeksikan akan menghasilkan laba Rp 6 triliun tahun ini. Kerugian tersebut dipicu oleh permintaan elektronik di Jepang yang semakin menurun. Keputusan tersebut juga telah mengakibatkan restrukturisasi di sektor lain tahun lalu. Sektor tersebut dianggap tidak menguntungkan lagi untuk perusahaan elektronik ini. Selain itu, perusahaan tersebut juga menerima beban pajak yang tinggi yaitu JPY 412,5 miliar atau sekitar Rp 49,6 triliun.

Menurut saya perusahaan tersebut kurang memperhatikan masalah keuangan perusahaan. Manajemen keuangan perusahaan elektronik ini juga tidak bisa mengatur bagaimana seharusnya perusahaan ini agar tidak sampai kekurangan dana dalam mengelolah atau memproduksi produk yang canggih. Jangan hanya dengan perkiraan tapi harus benar-benar teliti mengelolanya. karena jika dengan perkiraan maka hasilnya juga tidak pasti tetap berjaya atau tidak perusahaan tersebut.



sumber : 10 perusahaan yang bangkrut www.sumbermerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar